MAN 1 Selong Bersyukur Dengan Aturan Belajar Tatap Muka.
LOMBOK TIMUR - Ditengah kondisi wabah Pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa bulan lalu memaksa sekolah untuk menggunakan metode belajar yang tidak biasanya yakni sistem daring. Sistem daring awalnya dipercaya dapat memutuskan mata rantai penularan penyebaran covid-19.
Sistem itupun diperkuat dengan aturan yang dikeluarkan pemerintah. Sehingga, semenjak dibukanya tahapan pembelajaran tatap muka secara langsung membuat Madrasah Aliah Negeri (MAN) 1 Selong Lombok Timur merasa bersyukur. Rabu (18/11)
Kepala Madrasah Aliah Negeri (MAN) 1 Selong M Nurul Wathoni menyebutkan, kesyukurannya dalam proses belajar tatap muka mengikis kegelisahannya terutama Kesulitan pihaknya saat menggunakan metode pembelajaran daring yang berpengaruh pada pemahaman siswa pada beberapa mata pelajaran seperti matematika kimia, Fisika, Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Biologi.
Kini dengan dikeluarkannya aturan pembelajaran tatap muka secara langsung Ia kemudian menginisiasi proses pembelajaran secara metode blog dan daring.
"Kami terapkan dua metode pembelajaran yakni blog dan daring,"sebutnya
Ia mengatakan, besarnya jumlah siswa yang ada, yakni 1025 orang dan pada waktu normal sebanyak 31 ruang belajar tentu proses Blog dan daring belum efektif dari biasanya dan mengingat kondisi covid-19 yang masih terjadi metode blog dan daring tersebut akan lebih diterima peserta didik.
Pada diwaktu normal sebelum covid-19 lanjutnya, Klas 10 dibaginya menjadi 11 kelas dengan masing-masing perkelas antara 30-36 siswa namun sejak adanya covid-19, kelas tersebut dibagi menjadi 21 kelas begitu juga dengan klas 11 dan 12 dengan rata-rata siswa dalam perkelas antara 18-20 orang.
"Metode Blog dan daring ini, siswa akan masuk masing-masing 2 kali seminggu,"Sebutnya.
Sebelum masuk sekolah, terlebih dahulu siswa/i diberikan pasilitas berupa Masker handsanitaizer sesuai dengan protokol Kesehatan.
Ia mengaku, Metode pembelajaran dengan sistem Sip memiliki pengaruh terhadap pengaturan siswa saat mereka sudah pulang dan baru Dateng hal demikian akan berpapasan saat pulang sekolah.
Dari aturan tatap muka yang baru Wathoni berharap simulasi tersebut tetap berlanjut sebab memiliki pengaruh positif terhadap perkembangan akhlak anak didik. (np)
Post a Comment