Cerita Begal Yang Viral di Jalan Lingkar Adalah Hoax

Cerita Begal Yang Viral di Jalan Lingkar Adalah Hoax

MATARAM - Viral pesan berantai yang menyebar melalui aplikasi WhatsApp, tentang aksi perampokan dan pembegalan di Jalan dr Soedjono, Lingkar Selatan pukul 22.00 Wita hari Sabtu (12/12) mengusik ketenangan warga Kota Mataram. Setelah ditelusuri, pesan tersebut dipastikan Kepolisian sebagi berita bohong alias ‘’Hoax’’. 

‘’Itu informasi tidak benar. Itu kami pastikan Hoax,’’ ungkap Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Kadek Adi Budi Astawa Selasa (15/12). 

Setelah menerima informasi tentang kabar perampokan salah seorang staf kasir wanita di rajungan Resto Ampenan berinisial NN pihaknya kemudian melakukan pengembangan dan penelusuran. Ternyata 
Cerita perampokan dan pembegalan tentang korban yang kehilangan motor Honda Vario dan tas berisikan handphone tidak benar.

"Dari penulusuran kami ke seluruh polsek jajaran dan piket Reskrim. Tidak ada laporan tentang kejadian tersebut. Lalu kami menghubungi korban untuk melakukan pendalaman. Ternyata itu bukan laporan begal tapi pencurian disebuah Hotel di Cakranegara,’’ bebernya. 
 
Penyidik lalu mengklarifikasi sejumlah pihak. Ternyata pesan berantai itu awalnya disebar oleh pemilik Rajungan Resto di sebuah Group WhatsApp, Hal Ini supaya tidak ada miss persepsi di tengah masyarakat dan membuatnya takut melintas di Jalan Lingkar. 
"Korban dan yang membuat pesan itu kami hadirkan ke Kepolisian,’’ tuturnya. 

Adapun laporan tentang pencurian sepeda motor milik korban tetap dilakukan penyelidikan dan maksimal mencari pelaku yang Identitasnya sudah dikantongi.

Dari itu, Kadek berpesan agar warga masyarakat selalu berhati-hati memberikan dan menyebarluaskan informasi yang belum teruji kebenarannya. 

Karena bisa terkena Pidana dan melanggar Pasal 45 a ayat (1) Undang-undang Nomor 19 tahun 2016 tentang ITE dengan hukuman maksimal 7 tahun penjara. Dan kejadian Ini untuk mengedukasi masyarakat supaya jangan mudah percaya tentang kabar hoax. Namun apabila mendapat berita seperti ituTolong diperjelas dulu informasi yang diterima.
 
Sementara itu HM, pemilik Rajungan Resto mengakui, dirinya yang pertama kali menuliskan pesan yang tersebar di WhatsApp tersebut. 

Awalnya ia menerima informasi salah seorang stafnya yang mengaku dibegal dan dirampok di Jalan Lingkar. Tanpa berpikir panjang, informasi tersebut langsung disebar di Group WhatsApp. 
HM tidak menyangka pesan yang dia tuliskan bisa viral. Padahal dia sama sekali tidak punya niat untuk membuat berita bohong. 

‘’Ternyata yang saya tulis itu bukan kejadian sebenarnya. Saya minta maaf yang sebesar-besarya kepada seluruh warga Kota Mataram. Ini akibat kurang hati-hatinya saya yang kurang mem-filter isi informasi. Saya minta maaf,’’ Ucapnya di depan petugas Kepolisian. 

Korban NN juga mengutarakan pendapat yang sama. Dia mengaku beralasan dibegal dan kehilangan motor serta handphone. Agar pemilik restoran tempatnya bekerja tidak berfikir dirinya keluyuran. Dia pun mengarang cerita sudah dirampok dan dibegal. 

‘’Saya minta maaf kepada warga Kota Mataram. Keterangan yang sebenarnya sudah saya sampaikan kepada Kepolisian. Saya mengaku salah,’’tutupnya (np) 

Tags

Post a Comment