Kontraksi, Laju PDRB Lotim Terbaik se NTB

Kontraksi, Laju PDRB Lotim Terbaik se NTB

Sekretaris Daerah H. Mohammad Juaini Taofik bersama Kepala BPS Kabupaten Lombok Timur

LOMBOK TIMUR NTB Nusrapost.com - Meskipun pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan, akibat dampak pandemi covid-19 sepanjang 2020 lalu, namun laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Bumi Patuh Karya masih menjadi yang terbaik di Nusa Tenggara Barat, Hal demikian, jika mengesampingkan sektor pertambangan atau tanpa bijih logam. 

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) per-26 Februari, Kabupaten Lombok Timur menduduki posisi dengan kontraksi ekonomi terendah diantara seluruh Kabupaten/Kota yang ada di NTB. Artinya, Lombok Timur merupakan Kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di NTB sepanjang tahun 2020. Hal tersebut terungkap dalam rapat koordinasi Sekretaris Daerah H. Mohammad Juaini Taofik bersama Kepala BPS Kabupaten Lombok Timur pada Selasa, (09/03) di ruang rapat Sekda Kabupaten Lombok Timur. 

Rapat koordinasi itu, dilaksanakan guna mengetahui kondisi perkembangan ekonomi Kabupaten Lombok Timur selama pandemi covid-19 dan langkah yang tepat untuk menyikapinya.

Menurut Sekretaris Daerah Lombok Timur H. Mohammad Juaini Taofik, keunggulan dalam sektor pertanian yang dimiliki Kabupaten Lombok Timur menjadi suatu keuntungan karena sifatnya yang relatif konsisten, berbeda dengan sektor pariwisata yang mengalami penurunan cukup signifikan selama pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Ia berharap ke depannya sektor pertanian harus terus dimaksimalkan. 

Lanjut dikatakan Taofik, Selain sektor pertanian, Kabupaten Lombok Timur juga diuntungkan dengan adanya pertambangan galian c yang berkontribusi meningkatkan sektor perdagangan. Dimana Galian c tersebut hingga saat ini masih dimanfaatkan oleh pembangunan sektor pariwisata Lombok Tengah yang berfokus di kawasan wisata Mandalika. 

"Kemandirian masyarakat dinilai menjadi faktor pendukung rendahnya kontraksi ekonomi di Lombok Timur,"Jelasnya.

Dalam laporannya, kepala BPS Lombok Timur L. Putradi mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah mempengaruhi perekonomian hampir diseluruh daerah Indonesia. Sehingga Hal itupun berdampam pada Ekonomi Nusa Tenggara Barat yang mengalami kontraksi atau disebut juga pertumbuhan minus sebesar -5,19%. 

Angka kontraksi ekonomi provinsi tersebut merupakan rata-rata kontraksi ekonomi seluruh Kabupaten/Kota di provinsi NTB. Halnya seperti di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Barat yang merupakan penyumbang angka kontraksi tertinggi sebanyak masing-masing -7,44% dan -7,04%. Sementara itu kontraksi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Timur hanya -3,10%, merupakan daerah dengan kontraksi ekonomi ter-rendah dari seluruh kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat. 

Menurut Putradi kontraksi ekonomi di Lombok Timur disebabkan menurunnya pertumbuhan di 3 sektor yang memiliki kontribusi paling besar dalam perekonomian daerah, diantaranya sektor pertanian yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar -0,39%, sektor perdagangan sebesar -3,65%, dan sektor kontruksi sebesar -14,83%. 

Pada sektor pertanian mengalami pertumbuhan minus dikarenakan beberapa komoditas dominan mengalami penurunan produksi. Padi menurun akibat adanya pergeseran waktu tanam, Jagung menurun 35%, cabe rawit 45% dan tembakau virginia 24%. Menurunnya produksi tembakau virginia disebabkan berkurangnya luas lahan dan menurun hampir 50% dibandingkan dengan tahun 2019. Sedangkan untuk sektor perdagangan, nilai tambah yang muncul  dipengaruhi nilai jual yang dihasilkan sektor-sektor lain. 

"Sektor konstruksi menurun karena aktivitas konstruksi pemerintah, baik APBD maupun APBN 2020 turun hingga 44%  akibat pemangkasan anggaran,"Sebutnya (np)

Tags

Post a Comment