Rumaksi & HDP Seirama Soal KUR Lotim Berkembang
Wakil Bupati Lotim, H. Rumaksi SJ, S.H (Kiri) dan Wakil Ketua DPRD Lotim, H. Daeng Paelori SE (Kanan)
LOMBOK TIMUR NTB Nusrapost.com -- Terkait dengan program yang diluncurkan pemerintah Daerah Lombok Timur yakni Berantas Rentenir Melalui Kredit Tanpa Bunga (Berkembang) Wabup Rumaksi dan H. Daeng Paelori (HDP) seirama jika program tersebut bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan peternak.
Wakil Bupati Lotim, H. Rumaksi SJ, S.H menyatakan selama ini harga sapi relatif stabil, di mana program Lotim Berkembang juga dinilai memberikan dampak positif dalam menciptakan kemandirian para peternak yang secara otomatis meningkatkan taraf kesejahteraan.
"Tetap kita akan lanjutkan. Program ini sangat bermanfaat, dari dulu pengadas (peternak bagi hasil, red) dengan Lotim Berkembang mereka mandiri," katanya seusai Sidang Paripurna Masa Sidang l Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur Senin (13/09/2021).
Disaat evaluasi program, Rumaksi melayangkan kritik ke BRI selaku salah satu penyedia kredit, sebab dinilai kurang maksimal dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat. Dari itu jika jumlah target sasaran yang sudah ditetapkan tidak bisa tercapai, ada kemungkinan BRI akan diganti dengan perbankan yang lain.
"Memang saat evaluasi saya sempat kritik BRI, dari itu kita lihat kedepan bagaimana progresnya, apakah bisa terwujud 1.200 orang itu, kita lihat nanti bagaimana," tegasnya.
Senada dengan apa yang dikatakan Wabup Rumaksi, Wakil Ketua DPRD Lotim, H. Daeng Paelori SE juga mengatakan, jika progam Lotim Berkembang sangat bermanfaat bagi masyarakat (peternak, red) terlebih di masa Pandemi Covid-19 dalam menguatkan ketahanan ekonomi bagi para peternak.
"Kritik itu juga bagian dari mendukung program itu untuk perbaikannya kedepan. Karena program ini memang sangat bagus, terlebih di masa pandemi," jelasnya.
Dari itu dikatakan dia, pada tahun anggaran 2022, ada kemungkinan program Lotim Berkembang akan dianggarkan kembali, mengingat manfaatnya yang langsung menyasar pada akar rumput. "Tahun ini kita dukung Rp 5 M. Nanti di APBD Induk 2022, kemungkinan kita anggarkan kembali," bebernya.
Terlepas dari itu, terdapat catatan yang harus menjadi perhatian utama, yaitu harus ada jaminan peternak dari perbankan dan pemerintah, agar peternak tidak merugi oleh platform yang ada ada di lembaga perbankan pemberi kredit.
"Jangan sampai nanti peternak kita diharuskan jual saat masa tempo datang, sementara harga sapi rendah. Bagu bank ya sabar dulu, jangan sampai masyarakat kita rugi, peternak kita harus sejahtera," tandasnya. (np)
Post a Comment