Pemdes Gelora Akan Support Warganya Kembangkan Bonsai Plastik 

Pemdes Gelora Akan Support Warganya Kembangkan Bonsai Plastik 

Nurasmat Kepala Desa Gelora Kecamatan Sikur Lombok Timur 









LOMBOK TIMUR Nusrapost.com -- Sebagai upaya dalam menjalankan program Zero Waste yang telah dicanangkan pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat. Pemerintah Desa Gelora Kecamatan Sikur Lombok Timur akan mensupport warganya, untuk terus berkarya mengembangkan pembuatan Bonsai Plastik yang berbahan dasar sampah. 




Kepala Desa Gelora Nurasmat, Saat ditemui Jum'at (11/3/2022) mengatakan, support yang nantinya akan diberikan pada warganya yakni mulai dari sisi pendanaan dan pelatihan. Ini dinilainya sebab dalam proses pengembangan usaha yang terbilang unik itu, saat ini, belum begitu lancar karena terkendala wabah covid-19 yang berdampak pada permasalahan permodalan.




Tetapi dengan kondisi yang agak longgar, seperti sekarang, bukan tidak mungkin usaha tersebut akan kembali pulih seperti sediakalanya. Sehingga model pengembangannya pun harus diinovasikan agar semakin menarik dan laris di pasaran.  




"Nah itu yang menjadi kendalanya saat ini. Padahal sebelum datangnya covid-19 bisa dibilang maju bahkan penjulannya merambah ke beberapa daerah,"sebutnya. 




Dari sisi bahan baku dalam pembuatan Bonsai plastik ini lanjut kepala desa dua periode itu, begitu mudah didapatkan, mengingat setiap masyarakat pasti memiliki sampah plastik. Dan kalaupun berjalan dengan baik, nilai plusnya akan bisa mengurangi sampah plastik khususnya di Desa Gelora. 




Selain itu, agar dalam pengadaan bahan baku pada karya ini dan tidak terlalu membutuhkan banyak modal. Kedepan pihaknya juga akan membangun kerjasama dengan bank sampah yang ada diwilayahnya, untuk bagimana membangun korelasi demi suksesnya program Zero Waste NTB Gemilang. 




"Kalau sudah bagus korelasi kita dengan semua pihak dan pencipta Bonsai ini, kami yakin akan berjalan dengan baik,"Sebutnya.




Sementara itu, Hidayaturrahim pengrajin Bonsai Plastik menerangkan, aktivitas pembuatan Bonsai plastik dari sampah plastik yang dilakukannya bermula dari keprihatinannya akan kondisi sampah yang berserakan di sekitar rumahnya. Kemudian memaksanya berfikir bagaimana cara yang harus ia perbuat agar sampah yang berserakan bisa berdampak secara ekonomi bernilai rupiah.




Kemudian ia mencoba membuatnya dan hasilnya luar biasa. Bila dilihat sekilas maka akan sulit dibedakan dengan aslinya, terkecuali jika di perhatikan dari batang pohonnya sebab bahan pertama yang digunakan adalah plastik bekas yang sudah tidak terpakai. Dan sebelum adanya covid-19 bonsai plastik ini di jual dengan kisaran harga bervariatif mulai dari 50 ribu, 150 ribu bahkan sampai 3 juta rupiah.



"Penjulannya sudah pernah dikirim ke Kalimantan, Sumatera bahkan ke seluruh Indonesia,”Terangnya. 




Mengenai support yang nantinya akan diberikan pemerintah desa, kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), pihaknya akan merasa bersyukur sebab memberikan semangat kembali untuk terus berinovasi melalui kerajinan tangan Bonsai Plastik dan dapat mengurangi sampah.



"Selama ini bentuk dukungan pemdes sudah sangat luar biasa, baik dari promosi bahkan sampai permodalan,"ungkapnya.

Tags

Post a Comment