Tiga Fase Kehidupan Manusia Menurut Bupati Lombok Timur
Bupati Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy saat memberikan sambutan pada acara serah terima santri baru di Pondok Pesantren Tajul Karomah Karya Husada Rakam. |
Lombok Timur Nusrapost.com -- Bupati Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy menghadiri acara serah terima santri baru di Pondok Pesantren Tajul Karomah Karya Husada Rakam, Selong Rabu (24/8).
Dalam kesempatan itu, Ia menyampaikan bahwa hidup manusia terdiri dari tiga fase yakni fase masa lalu, fase masa kini dan fase masa yang akan datang. Fase masa lalu itu, dimana waktu yang terjadi hanya sekali dan tidak akan dapat diulang kembali seumur hidup. Kemudian fase masa kini apa yang kita dapatkan hari ini merupakan hasil dari jerih payah kita pada masa lalu. Selanjutnya fase masa yang akan datang hanya bisa direncanakan tapi hanya Allah yang menentukan dan juga hasil dari jerih payah yang telah dilakukan pada masa lalu dan masa kini.
"Tiga fase ini merupakan satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan,"Jelasnya
Kepada para santri, Bupati juga menceritakan masa kecilnya dahulu saat mengenyam pendidikan di bangku Madrasah selama 6 tahun di Pancor. Ketika itu ia berjalan kaki dari rumah ke Pancor sambil membawa kitab tebal. Kondisi tersebut berbeda dengan saat ini di mana sudah tersedia fasilitas dan kemajuan teknologi.
Ia juga menyampaikan menurut para ahli pondok pesantren disebut sebagai lembaga pendidikan yang paling baik dan dikatakan berhasil. Keberhasilan itu karena pondok pesantren berhasil memadukan unsur dunia dan akhirat secara berimbang. Untuk itu kepada orang tua yang menyerahkan anaknya di pondok pesantren, Bupati meminta tidak ragu dan khawatir, “yakinlah bahwa anak kita akan dibimbing untuk menjadi anak yang sholeh dan sholehah, berbakti kepada orang tua, nusa dan bangsa, serta mencapai derajat kemuliaan takwa di sisi Allah SWT,” ujar Bupati meyakinkan.
Bupati juga mengutip potongan sajak dari Kahlil Gribran: "Putramu bukanlah putramu, dia adalah putra-putri kehidupan, kau adalah busur yang meluncurkan anak-anakmu sebagai panah kehidupan, Engkau adalah busur tempat asal anak panah kehidupan putra-putrimu melesat jauh ke depan".
Rangakian kata tersebut mengingatkan bahwa masa depan anak tidak dapat diramalkan, sehingga tugas pokok anak-anak saat ini menyiapkan diri untuk menjemput masa depan yang lebih baik, di sisi lain tugas orang tua adalah untuk menyiapkan anaknya agar dapat menjemput masa depan itu dengan baik.
Untuk itu Bupati berharap kepada para santri untuk membulatkan niat dan tekat untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit lalu berikhtihar berjuang untuk menggapainya agar apa yang diinginkan dapat tercapai.
Hadir dalam kegiatan itu, Lurah Rakam, Kapolsek, Danramil, pengurus Ponpes, tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya. (*)
Post a Comment