Digitalisasi Disinyalir Akan Mampu Cegah Korupsi
Lombok Timur Nusrapost.com -- Menpan RB
Abdullah Azwar Anas, dalam pidatonya pada Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi
tahun 2023-2024 Selasa (20/12) menekankan upaya untuk mewujudkan birokrasi yang
berdampak dan dirasakan langsung oleh masyarakat, birokrasi yang bukan
tumpukan kertas, dan birokrasi yang lincah dan cepat.
Dijelaskannya stategi nasional Pencegahan
korupsi (Stranas PK) di lingkup Kemenpan RB diantaranya mencakup penguatan
aparat pengawas internal pemerintah (APIP) dan Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE), termasuk optimalisasi Sistem informasi
pembangunan daerah (SIPD). Saat ini reformasi birokrasi fokus pada refromasi
birokrasi tematik yang diantaranya termasuk digitalisasi. Di dalamnya meliputi
pula penggunaan e-katalog.
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi
Luhut Binsar Panjaitan menyepakati bahwa digitalisasi merupakan salah satu
upaya menekan tindak korupsi. Hal itu dapat dilihat dari penerapan e-katalog di
mana ada peningkatan dari 90 ribu item menjadi 2,3 juta item yang
tersedia. Ditambahkannya dari target Rp.400 triliun, saat ini transaski
e-katalog sudah mencapai Rp.900 triliun. Lebih lagi, e-katalog dapat menghemat
pengeluaran.
Selain e-katalog, Menko Luhut juga
mengungkapkan bahwa 14 pelabuhan telah terintegrasi g-tol dan ditargetkan tahun
depan 149 pelabuhan sudah terintegrasi, yang akan dikaitkan pula dengan
pelabuhan udara. Ia meyakini upaya ini dapat mencegah tindak korupsi sekaligus
mendorong pertumbuhan industri dan teknologi.
Apa yang diungkap Menpan RB maupun Menko
Marves menjadi bagian dari 15 aksi pencegahan korupsi 2023-2024 yang
diluncurkan pada kesempatan tersebut. Aksi lainnya adalah percepatan
penyelesaian ketidaksesuaian pemanfaatan ruang dan tumpeng tindih perizinan
berbasis lahan melalui kebijakan satu peta, pengendalian ekspor-impor,
peningkatan kualitas data milik manfaat serta pemanfaatan untuk perizinan
pengadaan barang/ jasa, penataan aset pusat, hingga penguatan partai politik
dalam pencegahan korupsi dan sejumlah aksi lainnya.
Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan aksi
pencegahan ini melibatkan 76 kementerian/lembaga, 34 pemerintah provinsi juga
pemerintah Kabupaten/kota. Tema yang diangkat pada kegiatan tersebut adalah
“digitalisasi untuk cegah korupsi”.
Ketua KPK juga menyebut pihaknya telah
melakukan penyelamatan kerugian negara dari upaya pencegahan
korupsi mencapai Rp 57,9 triliun di tahun 2022. Angka ini lebih tinggi
dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 46,5 triliun. Ditegaskannya keberhasilan dan kegagalan pencegahan
korupsi bergantung komitmen
semua pihak. Pencegahan korupsi,
menurutnya merupakan hal yang penting karena
berhasil menyelamatkan potensi kerugian negara.
Kegiatan yang berlangsung secara hybrid itu
diikuti pula oleh Pemda Lombok Timur yang diwakili Asisten Bidang Ekonomi dan
Pembangunan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP),
Inspektur Daerah, serta sejumlah OPD terkait.
Post a Comment