Pemuda & Masyarakat Dukung BPD, Usut Tuntas 446 Juta Dana Bumdes Kotaraja Yang Tidak Jelas Arahnya.
Winda Larasani Aktivis Perempuan Lombok Timur |
Lombok Timur Nusrapost.com -- Adanya penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) "Muda Karya Mandiri" Kotaraja Kecamatan Sikur Lombok Timur tahun 2020 lalu, dengan jumlah sekitar -+446 Juta, yang sampai kini tidak jelas arah peruntukannya, membuat pemuda dan masyarakat Desa Kotaraja angkat bicara.
Yang mana pada persoalan tersebut, mereka mendukung
penuh langkah Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang berencana akan meminta
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan audit dana Bumdes yang nilainya
cukup mencengangkan. Langkah itu, lantaran pemuda dan masyarakat tidak pernah melihat
aktivitas nyata pada kantor Bumdes yang dimaksud.
"Kami sebagai Masyarakat, mendukung penuh langkah BPD
yang akan mengusut tuntas anggaran Bumdes Kotaraja, yang jumlahnya ratusan juta
ini,"Ungkap salah seorang Masyarakat Kotaraja berinisial M saat
dikonfirmasi Jum'at (10/02/2023).
Menurutnya, upaya yang kini akan dilakukan BPD dalam
menjalankan tugasnya di desa sudah tepat, oleh karenanya, penting, sebagai
masyarakat memberikan dukungan penuh, agar anggaran yang memang menjadi hak-hak
masyarakat dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan yang
berlaku.
"Ini anggaran besar dan penting untuk dijelaskan,
kemana arah penggunaannya oleh pengurus Bumdes. Sebab kalau tidak, maka jelas
hak-hak kami sudah dihilangkan oleh mereka,"tutur pria yang juga bekerja
sebagai buruh serabutan itu, sembari menampakkan aura kegeraman di raut
wajahnya.
Jangan sampai nanti dalam menyelesaikan permasalah ini,
katanya, wakil kami yakni BPD bekerja setengah-setengah tanpa menghasilkan
solusi atau pengembalian pada anggaran yang begitu Funtastis tersebut.
"Intinya kami sebagai Masyarakat mendukung penuh, BPD
Kotaraja dalam mengusut persoalan ini. Agar fungsinya sebagai wakil kami
terdengar di masyarakat,"ujarnya.
Senada dengan itu, salah seorang aktivis perempuan Desa Kotaraja
bernama Winda Larasani mengaku, memang sejak beberapa bulan terakhir ini, persolan Dana
Bumdes yang terbilang besar ini tengah menjadi perhatian serius masyarakat.
Pasalnya anggaran tersebut sampai kini masih belum jelas kemana berlabuhnya.
Dari itu, iapun menanyakan kejelasan anggaran tersebut.
"Kemana anggaran itu, Apakah sudah habis digunakan
untuk usaha ataukah memang sudah habis untuk keperluan lain,"katanya
tegas.
Kalau memang ada usaha, lanjutnya kami sebagai masyarakat
perlu mengetahui dimana pengurus Bumdes melakukan kegiatan usaha. Buktinya
sampai saat ini aktivitas usaha yang dijalankan terutama dikantor Bumdes tidak
ada. Yang ada hanya nama Bumdesnya saja terpampang.
Oleh karena hal itu, Ia mendukung upaya BPD setempat agar
dana Bumdes yang begitu besar di perjelas arah nya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
"Ini harus segera diusut agar apa yang dicita-citakan
sejak pendiriannya, untuk mensejahterakan masyarakat bisa
tercapai,"katanya.
Dari itu, Ia berharap kepada semua anggota BPD, agar satu
suara, untuk terus menyuarakan aspirasi masyarakat terutama soal penyelamatan
anggaran Bumdes yang nilainya begitu besar.
"Harapan kami, BPD jangan kendor menyuarakan dan menyampaikan
fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Jangan sampai juga atas peristiwa ini,
kami nantinya hilang kepercayaan pada BPD karena tidak mampu mengusut, dana
Bumdes yang tidak jelas dikemanakan oleh pengurusnya,"tutupnya.
Selain itu, Dukung pada BPD Desa Kotaraja dalam
mengusut tuntas anggaran Bumdes tersebut juga datang dari seorang pemuda
berinisial TJ, Dimana dalam hal itu, Ia mendukung penuh langkah BPD untuk
mengusut kejelasan dana masyarakat itu, yang tujuannya agar ada transparansi
dari pengurus Bumdes dan terus memberikan laporan kepada pemerintah desa untuk
diketahui masyarakat luas.
"Laporan realisasinya penting di ketahui agar kami
percaya bahwa pejabat Bumdes ini mampu menjalankan amanah yang diemban. Tentunya
agar kami juga tidak terus-terusan berprasangka negatif pada
pengurusnya,"Tutupnya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Ketua BPD Kotaraja telah
mengatakan bahwa, dalam waktu dekat pihaknya akan meminta lembaga yang
berwenang dalam hal ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk turun melakukan
audit. Hal demikian karena pihaknya telah beberapa kali meminta pada pengurus
Bumdes Kotaraja yang lama agar memberikan laporan secara berkala realisasi
pengguanaan anggaran tersebut ke pemerintah desa tetapi hal itu tidak
dilakukan.
Adapun untuk diketahui, realisasi anggaran, yang
digelontorkan pemerintah desa pada
Bumdes "Muda Karya Mandiri" Kotaraja pada tahun 2020 silam
mencapai 400 juta yang diterimanya secara bertahap yakni ditermin pertama
sekitar 100 juta, kemudian di termin kedua 200 juta dan termin ketiga 100 juta.
Sehingga ditahun tersebut jumlah anggarannya mencapai 400 juta.
Tetapi pada tahun anggaran 2019 ternyata pemerintah desa
Kotaraja juga memberikan penyertaan modal pada Bumdes sekitar 60 juta namun
oleh pengurusnya pada saat itu, pernah
dikembalikan sekitar 46 juta. Jadi total anggaran yang dipegang pengurus Bumdes
tahun 2020 sejumlah 446 juta. (np)
Post a Comment