Inflasi Terpantau Relatif Terkendali
Lombok Timur Nusrapost.com -- Menteri
Dalam Negeri Tito Karnavian kembali memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian
Inflasi Daerah diikuti oleh semua Kepala Daerah di seluruh Indonesia. Halnya
seperti Kabupaten Lombok Timur kegiatan yang dilaksanakan secara virtual itu, diikuti
juga secara daring oleh Bupati, Asisten 3, Jajaran Forkopimda serta pimpinan
OPD lingkup Kabupaten Lombok Timur di ruang rapat Bupati pada Selasa, (06/06).
Dalam pembukaannya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian
menyampaikan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi
bulan Mei tahun 2023 dengan inflasi bulan mei 2023 (y-on-y) konsisten mengalami
penurunan dari 4,33 % menurun ke 4,00 % dan kemudian bulan ke bulan naik di
bulan April 0,33 % turun ke angka 0,09 % di bulan Mei, artinya Inflasi di
Indonesia secara umum relatif terkendali.
Selain itu, penyumbang inflasi bulanan terbesar pada bulan Mei
2023 adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,48 % (m-to-m)
dengan andil Inflasi sebesar 0,13 % namun inflasi di kelompok tersebut dapat di
redam oleh adanya deflasi di kelompok pakaian dan alas kaki dan deflasi pada
kelompok transportasi hal tersebut di pengaruhi oleh tingkat daya beli
masyarakat pasca Ramadhan dan tingkat pergerakan masyarakat pada arus mudik
lebaran.
Selanjutnya penyumbang inflasi tahunan terbesar terjadi pada
kelompok transportasi yaitu sebesar 10,62 % dengan andil inflasi sebesar 1,29 %
, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,27% dengan andil inflasi
sebesar 1,13 %, dan trakhir kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar
rumah tangga sebesar 2,48 % dengan andil inflasi 0,48 %. Mendagri berpesan tiga
sektor penyumbang inflasi terbesar akan menjadi super prioritas dalam
pengendaliannya.
Berdasarkan sebaran inflasi bulan Mei 2023 menurut wilayah untuk
inflasi tahuan (y-on-y) dari 54 Kota IHK mengalami inflasi, 46 diantaranya
mengalami inflasi di atas inflasi Nasional, kemudian inflasi tertinggi terjadi
di Kota-Kota Baru dan Timika masing-masing mengalami inflasi di angka 6,04 %.
Ia berharap wilayah yang mengalami inflasi yang angkanya tinggi agar menjadi
atensi semua pihak.
Menteri Tito dalam kesempatan tersebut berpesan potensi
inflasi/deflasi dari tren kenaikan/penurunan harga komoditas selama bulan Mei
2023 perlu diperhatikan terkait harga terkait komoditas bawang merah terjadi
banyak kenaikan diberbagai daerah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan juga
kenaikan harga bawang putih. Sedangkan untuk komoditas lain seperti daging
sapi, minyak goreng, cabai cenderung relatif turun namun perlu di wasapadai
juga penurunnya agar tidak jatuh terlalu dalam guna menjaga para produsen dan
petani dari potensi kerugian. (*)
Post a Comment