Visi Besar, Pemikiran dan Inovasi Memajukan SMK Dari NTB Untuk Indonesia
M.Khairul Ikhwan,S.Pd.MT, |
Mataram Nusrapost.com -- Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat perhatian positif secara Nasional, Terutama Bidang SMK yang menjadi trend setter untuk pengembangan SMK dikawasan Indonesia timur.
Kepala Bidang SMK Dikbud NTB, M.Khairul Ikhwan,S.Pd.MT,
memang diakui memiliki pemikiran, gagasan dan inovasi untuk kemajuan SMK menuju
NTB Mandiri.
"Dari NTB ini, kita ingin memberikan pemikiran dan
kontribusi untuk kemajuan SMK. Menurut pengalaman kami, paling tidak ada empat
faktor besar yang harus dipenuhi untuk membangun dan memajukan SMK, diantaranya
pembangunan SDM, Sarana Prasarana, Regulasi dan mengatur operasional
sekolah,"ungkap Ikhwan di Mataram. Jumat (07/07/2023)
Ikhwan memaparkan untuk faktor pertama membangun SDM dimana
NTB sudah berhasil menerapkan 11 strategi SMK Gemilang Karya, semuanya diatur
dengan detail untuk mencetak lulusan yang kompeten dan memiliki kemampuan
sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Yang kedua faktor sarana dan prasarana harus bisa mensupport
program kita, ditunjang oleh peralatan yang standar industri dan gedung praktek
yang standar. Untuk sarana dan prasarana ini harus ditunjang oleh DAK karena
ini membutuhkan dana dari pusat. Karena ABPD kita tidak punya kemampuan untuk
memenuhi secara total.
Faktor yang ketiga kata Ikhwan adalah regulasi. Di NTB ini,
sudah diterbitkan berbagai regulasi yang sangat mensupport program SMK
diantaranya Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 75 Tahun 2020 tentang
Revitalisasi SMK. Hal ini sangat menunjang 11 strategi SMK Gemilang Karya yang
sudah berjalan dengan optimal.
Kemudian Pergub Nomor 19 tahun 2020 tentang kawasan Inkubasi
Bisnis yang memungkinkan Badan Riset dan Industri Daerah (BRIDA) menjalin
kemitraan dengan industri dan memfasilitasi kemudahan investasi.
"Berikutnya Pergub Nomor 43 Tahun 2020 tentang Bela
Beli Produk Lokal. Sehingga diperiode SMK bisa berproduksi, maka aktivitas
industri sekolah bisa dijual kepasaran," kata Ikhwan.
Kemudian faktor utama yang keempat harus dipenuhi adalah
soal bagaimana mengatur operasional, termasuk mengatur dan BOS dari pusat yang
dapat dioptimalkan disekolah.
Kabid SMK Dikbud NTB juga menambahkan selain empat faktor
yang harus dipenuhi. Juga dibutuhkan inovasi bagaimana SMK kedepan dapat
bersinergi dengan dunia industri dan dunia usaha.
"Disamping empat faktor utama itu, kita juga harus
punya inovasi bagaimana caranya SMK bisa jalan dan bersinergi dengan dunia
industri dan dunia usaha. Maka dana DAK dari pusat mulai dari provinsi sampai
Kabupaten kota dapat dimanfaatkan dengan optimal,"katanya.
Ikhwan mengungkapkan besaran Dana BOS yang digelontorkan
pemerintah pusat ke NTB termasuk ke
Kabupaten/kota setiap tahunnya cukup besar, yakni pada kisaran Rp.450 miliar
sampai dengan Rp.500 miliar. Selama ini dana BOS yang sangat Besar ini dari
tahun ke tahun hanya untuk sarana dan prasarana saja.
"Peralatan seperti komputer dan mebel dan TIK semuanya
berasal dari luar daerah kita. Sementara lulusan SMK kita yang capai 35 ribu
orang pertahun masih kesulitan mendapatkan pekerjaan, karena aktivitas industri
dan investasi belum banyak. Mainset ini harus kita rubah dengan inovasi yang
didukung oleh regulasi yang sudah disiapkan oleh pemerintah
daerah,"ujarnya.
Menurut Ikhwan, Idealnya dana BOS yang besarnya hingga
Rp.500 M, yang dibelanjakan setiap tahunnya, kita minta kepada
perusahaan-perusahaan yang setiap tahun menjual barangnya ke NTB, agar membuka
cabang usahanya di NTB. Kenapa demikian? Karena kita punya regulasinya
Pergub.Nomor 43 tahun 2020 tentang Bela Beli Produk Lokal.
Ditambahkannya, jika perusahaan-perusahaan yang bermitra
dengan sekolah membuka cabangnya di daerah tidak hanya akan dapat menyerap
tenaga kerja, tetapi juga dapat menciptakan produk NTB yang dapat dijual atau
dipasarkan keluar daerah.
Untuk memudahkan investasi dan usaha mereka di NTB, kiita
sudah punya regulasinya yakni Pergub No.19 tahun 2020 tentang kawasan Inkubasi
Bisnis. Perusahaan dapat memanfaatkan kemudahan dari BRI (np)
Post a Comment