Pemda Lotim Resmi Luncurkan Program Keris & Aplikasi Bakso
Lombok Timur Nusrapost.com -- Sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memudahkan pelayanan pada masyarakat serta mendukung percepatan penurunan angka stunting. Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur bersama Kepala BKKBN RI secara resmi meluncurkan program Kelas Keluarga Beresiko Stunting (KERIS) dan aplikasi Buat Admindistrasi Kependudukan Secara Online (BAKSO). Kegitan itu berlangsung di Aula Balai Pelatihan Vokasi dan Produktifitas (BPVP) Lombok Timur Rabu (09/08).
Hadir dalam acara tersebut Porkopimda dan pejabat terkait se - Kabupaten Lotim seperti Sekretaris Daerah (Sekda) H. M. Juaini Taofik, Kepala DP3AKB H. Ahmat, dan Kepala Dinas Dukcapil H. Sateriadi.
Hasto Wardoyo dalam sambutannya memberikan apresiasi atas upaya Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dalam mengatasi stunting melalui program Keris dan Aplikasi Bakso. Ia menilai kedepan Kabupaten Lotim akan bisa menjadi daerah yang menghadirkan satu angka dan data. Sebab itu, pentingnya kerja sama untuk menghasilkan data yang akurat. Terlebih Lotim memiliki perhatian khusus dari BKKBN RI sebagai daerah dengan populasi terbesar di Provinsi NTB. Keberhasilan daerah ini mengurangi angka stunting kata dia dapat berdampak positif pada seluruh NTB.
"Intervensi yang ada di sini harus lebih kuat," ujarnya.
Hasto Wardoyo menyebut, Pemerintah Kabupaten Lotim mengalokasikan dana yang signifikan untuk penanganan stunting. Dimana alokasi dana tersebut, mencakup program biaya operasional KB dan pendamping lapangan keluarga berencana, dengan total anggaran mencapai 16 milyar rupiah. Hasto juga mengomentari perbedaan data antara E-PPGBM dan SSGI. Ia berharap, perbedaan tersebut berkurang siring dengan peningkatan data yang diinput dalam E-PPGBM. Semangat dan gerakan yang dilakukan Lombok Timur, BKKBN RI optimis bisa capai 14 persen target penurunan stunting 2024.
"Gerakan yang luar
biasa dari Lombok Timur. Apalagi Sekda kita muda dan telah punya aplikasi
Bakso," tuturnya.
Ditempat yang sama H. M.
Sukiman Azmy, mengapresiasi dukungan dan partisipasi ribuan hadirin dari
berbagai kalangan masyarakat menyabut kedatangan Kepala BKKBN RI dalam acara
peluncuran program tersebut. Ia menjelaskan bahwa penanganan stunting adalah
fokus utama Pemerintah Daerah Lombok Timur, dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Dimana, Data menunjukkan penurunan signifikan dalam persentase gizi
buruk, dan pemerintah bertekad untuk terus memperbaiki angka tersebut hingga
mencapai target 14 persen pada tahun 2024.
Sementara itu,
Sekretaris Daerah Kabupaten Lotim H. M. Juaini Taofik, menyoroti pentingnya
sinergi antara berbagai pihak, termasuk Organisasi Perangkat Daerah, NGO, dan
lembaga lainnya, dalam mendukung program ini. Dari itu ia, mengajak
semua pihak untuk bekerja bersama demi mencapai tujuan bersama yang
positif.
"Kita harus sukseskan
program ini karena kita ingin membuat pahala berjamaah," imbau Sekda.(np)
Post a Comment