Rusak Parah Akibat Gempa Bumi 2018 Silam, SDN 1 Dames Damai Lotim Luput Perhatian Pemerintah
Lombok Timur Nusrapost.com
-- Akibat hantaman bencana alam gempa bumi tahun 2018 silam, Sekolah Dasar
Negeri (SDN) 1 Demes Damai Kecamatan Suralaga Lombok Timur alami rusak parah. Tapi
sampai habis masa jabatan bupati dan wakil bupati terpilih di pemilukada 2018. Kondisi
sekolah tersebut luput dari perhatian yang buktinya belum diperbaiki pemerintah
daerah sampai saat ini.
Diketahui dulunya, SDN
1 Dames Damai ini merupakan salah satu sekolah terfavorit, yang tidak sedikit masyarakat
menyekolahkan anaknya disitu. Namun karena kondisinya yang rusak, porak poranda oleh keganasan bencana alam,dan belum ada kepastian perbaikan
membuat banyak orangtua murid enggan menyekolahkan anaknya ditempat tersebut.
“Sekolah ini sudah
pernah kami ajukan untuk diperbaiki ke kepala Daerah, Kepala Dinas Dikbud bahkan
kami sudah berkomunikasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Cuman
sampai saat ini belum ada kepastian untuk di perbaiki. Itu jalan-jalan yang
sudah kami tempuh, " Ucap Muhammad Taofik salah seorang Guru SDN 1 Dames
Damai saat ditemui Selasa (17/10/2023)
Dari beberapa pihak terkait itu, Ia diminta menunggu untuk diperbaiki, namun
sampai kapan, realisasinya ia masih belum tahu. Sehingga kini proses belajar
mengajar di sekolah tersebut terpaksa diruangan darurat yang sudah dibangun. Walau
kondisi sekolahnya seperti itu, tetapi tidak membuat dirinya dan guru-guru yang
lain memutus harapan siswa-siswinya untuk belajar menggapai cita-cita masa
depannya.
"Meskipun keadaan kurang Fasilitas, proses belajar siswa harus tetap di maksimalkan
agar jangan sampai anak-anak dirugikan,”ungkapnya
"Dulu
sebelum di bangunkan ruang kelas darurat, kami mengajar diemperan
sekolah dan juga di luar. Alhamdulillah walaupun begini proses pembelajaran tetap berjalan,"
Katanya
"Di sekolah ini tidak ada murid kelas tiga, hanya ada siswanya
di kelas satu, dua, empat, lima dan enam, " Terangnya
Selama itu, tidak sedikit siswa-siswa di SDN 1 Dames Damai mengeluh prihal
ketidak nyamanannya dalam belajar, bahkan sempat juga tidak ada bangku dan meja dan mereka
mengeluhkan badannya sakit karena tempat belajarnya tidak memadai. Sehingga dengan kondisi tersebut minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya menjadi berkurnag terbukti di tahun ini pihaknya hanya mendapatkan lima belas
siswa.
Taofik berharap proses perbaikan pada sekolahnya segera dilakukan agar beban
ini tidak hanya ada pada guru namun pemerintah sebagai leading sektor harus
cepat dan tanggap sesuai jargon yang di emban sekarang yakni Lombok Timur berkemajuan. (np)
Post a Comment