Alumni Beasiswa NTB Tujuan Malaysia, Sesalkan Sikap PJ Gubernur Yang Akan Stop Program Beasiswa
Ahmad Humaidi Alumni Beasiswa NTB tujuan Negeri Jiran Malaysia |
Mataram Nusrapost.com -- Rencana penyetopan program beasiswa, yang digaungkan Penjabat Gubernur NTB Drs H. Lalu Gita Ariadi menuai kritik dari berbagai lapisan. Salah satunya datang dari alumni program Beasiswa NTB tujuan negeri Jiran Malaysia Ahmad Humaidi.
Menurutnya, program Beasiswa NTB yang dibuat dan dijalankan di masa pemerintahan Zul-Rohmi adalah salah satu program luar biasa, sebagai langkah nyata membangun dan meningkatkan IPM daerah ditahun-tahun yang akan datang.
"Pada dasarnya saya sesalkan dan tidak setuju dengan rencana Pak PJ yang mau stop Program Beasiswa ini,"Ungkap Ahmad Humaidi saat dikonfirmasi Sabtu (18/11/23).
Tetapi dalam persoalan tersebut, ia mencoba fair, dan berpikiran positif bahwa mungkin Pj Gubernur berniat baik demi NTB. Namun kalau alasan di stopnya karena Anggaran, Maka iapun berhararap ada program pengganti yang lebih baik. Jangan justru yg tadinya sejumlah anggaran untuk beasiswa kemudian dipakai berprogram yang muaranya berbagi proyek dan keuntungan pribadi terhadap oknum-oknum.
"Kalau alasannya karena program Beasiswa tidak baik untuk NTB, maka pak PJ harus segera memberikan kami info Program yang lebih baik dari beasiswa NTB. jangan asal stop tapi penggantinya tidak ada bahkan Lebih Buruk,"ucapnya.
Dikatakan Humaidi, program beasiswa NTB ini tentu hasilnya tidak Instan tapi semua kalangan sudah tahu bahwa program tersebut adalah Investasi Jangka panjang NTB pada anak kandungnya (Putra/i) NTB untuk membangun daerahnya dimasa mendatang.
"Saya berikan 1 saja contoh efek instan Beasiswa ini. Kedatangan anak-anak NTB ke Malaysia Khususnya Lombok bisa merubah penilaian orang Malaysia bahwa orang Lombok tidak hanya bisa panen sawit, tapi memiliki generasi emas yang cerdas, santun dan Agamais, pandangan setiap orang Malaysia yang berinteraksi dengan awardee seketika berubah jadi positif tentang Lombok. Mereka tidak lagi underestimate SDM kita,"terangnya.
Apakah kita tidak malu dikenal sebagai daerah tertinggal yang hanya bisa produksi Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai pemanen sawit dan IRT? Tentu dengan segala kerendahan hati, dan tidak merendahkan saudara-saudara kita yang tengah berkerja sebagai TKI/TKW di malaysia, hal demikian memang pekerjaan mulia dan Halal.
Tapi ini jelas tamparan bagi para pemangku kebijakan yang punya tanggung jawab memelihara rakyatnya dan memberikan peluang kerja dan pengharapan hidup di daerah sendiri.
"Saya berharap pak PJ berpikir ulang, Setidaknya skemanya bisa diperbaiki, supaya lebih banyak menjangkau anak-anak NTB. Bukan malah di STOP Begitu saja,"tegasnya.
"Perlu di Ingat bahwa semua generasi NTB berhak mengenyang pendidikan yang layak dan itu bagian dari tanggungjawab Pemerintah NTB,"sambungannya.
Di pemberitaan sebelumnya Penjabat Gubernur NTB melalui Penjabat Sekda NTB Fathurrahman mengatakan anggaran untuk program beasiswa NTB terlalu membebani pemerintah. Sebab anggaran yang digelontorkan saat pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Zul-Rohmi dalam lima tahun terakhir mencapai Rp 150 milliar.
“Terlalu membebani anggaran (NTB). Itu salah satu hasil evaluasi terkait program beasiswa. Kita selesaikan dulu mereka yang on going (masih berjalan),” kata Fathurrahman Selasa (14/11) kemarin.
Oleh karena pertimbangan itu, maka program tersebut direncanakan untuk ditiadakan dalam proses seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun anggaran 2024. (Nh)
Ikuti kami di google news
Post a Comment