“Jaga Pangan Jaga Masa Depan” Panen Raya Padi Hapus Stigma Kekhawatiran Kekurangan Stok Beras Di Lombok Timur
Lombok Timur Nusrapost.com – Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat melakukan Panen Raya Padi. Kegiatan tersebut berlangsung diwilayah Desa Wanasaba Lauk Kecamatan Wanasaba. Panen raya itu, dilakukan sebagai langkah kongkrit dalam mendukung kedaulatan Pangan Nasional dan untuk menurunkan inflasi daerah.
Hadiri dalam acara itu penjabat Bupati
Lombok Timur H.M Juaini Taofik M.Ap, Kapolres Lombok Timur, Dandim 1615 Lombok
Timur, Dinas Pertanian, Dinas Katahan Pangan, Pimpinan Cabang Bulog, Badan
Pusat Statistik (BPS), Camat Wanasaba dan beberapa camat lainnya serta unsur penyuluh pertanian Kecamatan
Wanasaba.
Kepala Dinas Pertanian Ir. Sahri
mengatakan, Kabupaten Lombok ini secara alami memang terbagi menjadi tiga. Mulai
dari daerah selatan seperti Kecamatan Jerowaru dan sekitarnya lebih
mengandalkan sawah tadah hujan sehingga Indek Pertanaman (IP) diwilayah itu menjadi
100 atau 1 kali tanam padi berikutnya tanam tembakau dan lainnya. Kemudian
wilayah tengah Indek Pertanamannya menjadi 200 atau 2 kali tanam sedangkan
diwilayah utara rata-rata indek pertanamannya (IP) 300 atau 3 kali tanam meliputi
Kecamatan Terara, Sikur, Masbagik, Pringgasela, Montong Gading, Pringgabaya dan Wanasaba. Terhadap
kecamatan dengan IP tiga ini, kata Sahri, nanti pihaknya akan mencoba mencari
varietas padi yang umurnya pendek agar Indek Pertanamannya bisa menjadi 400
atau 4 kali tanam.
Adapun untuk mengejar agar daerah
selatan bisa sama dengan wilayah tengah dan utara pihaknya akan terus melakukannya pembenahan secara
bertahap sesuai kemampuan yang ada, seperti dengan memperbanyak saluran irigasi
tersier. Mengingat, kalau saluran irigasi induk sampai skunder adalah urusan
Dinas PUPR dan bagian Pertanian hanya pada Irigasi Tersier.
“Itu secara bertahap juga kita
akan tingkatkan supaya yang IP satu semoga bisa jadi IP dua. Yang dua bisa jadi tiga
dan yang tiga bisa jadi empat. Tentu pembangunan sarana prasarana pertanian ini
bisa kita lakukan secara bertahap tidak bisa secara menyeluruh,”ungkap Sahri
Rabu (1/11/2023).
Kedepan dengan tersedianya Irigasi yang memadai lanjut Sahri, wilayah yang telah masuk dalam IP tiga ini, akan diusahkannya menjadi IP empat. Dengan demikian kekurangan, kekhawatiran terhadap pangan khususnya beras tidak terjadi. Sebab kalau melihat kecamatan-kecamatan yang disebutkan tadi terutama yang panen pada bulan Oktober, November 2023 luas lahannya mencapai 3000 hektar dan khusus yang dipanen pada bulan November berada pada luas 1392 hektar.
“Ini kemarin saya coba hitung dan hasil panen ditempat ini (kecamatan Wanasaba) berkisaran antara 9-12 ton
per hektarnya, tertinggi di Kabupaten Lombok Timur,”ungkapnya.
Kalau dirata-ratakan hasil produksi
gabah di kecamatan lain, sambung Sahri maka akan menghasilkan 7656 ton setara dengan
beras sekitar 4823 ton untuk Kabupaten Lombok Timur. Tetapi fokus pada kecamatan Wanasaba dengan luas lahan produktif yang dimiliki sebanyak 397,5 hektar, dapat
digambarkan hasil rata-rata dalam perhektarnya bisa 11 ton maka akan menghasikan
gabah sebesar 4373 ton, atau sama dengan hasil beras 2754,67 ton.
“Insyallah apa yang kita
khawatirkan selama ini tidak akan terjadi lebih-lebih sudah ada tanda seperti
di Kota Mataram sudah mulai turun Hujan kemudian dua hari yang lalu juga di
Labuhan Lombok sudah ada tanda-tanda berakhirnya “Elnino”. Walau kondisi pada saat
ini kita berada di puncak kemarau tetapi alhamdulillah kita masih bisa
laksanakan panen raya padi,”tutupnya. (yk)
cek berita dan artikel lainnya di google news
Post a Comment