SMKN 1 Sakra Gelar Workshop Pemanfaatan Sarpras Pendukung Penyelenggaraan Tefa
Kepala SMKN 1 Sakra Lombok Timur saat membuka workshop pemanfaatan sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan Teaching Faktor |
“Jadi selaras dengan apa yang disampaikan pak kadis, pak kabid,bahwa sistem
pembelajaran SMK itu harus PJBL (Project Based learning) . Artinya siswa itu
harus menghasilkan produk,”ungkapnya Rabu {8/11/23).
Ada dua sistem pembelajaran yang diterapkan di SMK lanjut Suhamka yaitu Project
Based learning (PJBL) dan praktik pembelajaran Lapangan (PPL), yang mana untuk Project
Based learning mulai diajarkan pada siswanya sejak masih kelas X (Sepuluh) baik
dari perencanaan sampai nanti pada hasilnya. Kemudian begitu siswa tersebut naik
ke kelas XI (sebelas), siswa tersebut sudah berani mencoba usaha secara mandiri
dan ketika sudah kelas XII (Dua belas) siswa harus bisa berproduksi dan menghasilkan
produk yang menghasilkan rupiah.
“Itu sudah kita lakukan. Sesuai dengan visi misi kita yang menekankan
siswa harus memiliki keunggulan produk dan layanan jasa. Kenapa ? sebab disini
ada dua core yakni Pertanian dan Pariwisata,”jelasnya.
Untuk tenaga pendidik yang mengikuti workshop ini sambung Suhamka berjumlah
sekitar 25 orang yang diambilnya dari guru-guru produktif di semua kompetensi
keahlian baik di Perhotelan,Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHT), Agribisnis
Tanaman Pangan Dan Holtikultura (ATPH), Agribisnis ternak Unggas dan Agribisnis
Ternak Ruminansia (ATUATR), dan Alat Mesin Pertanian (AMP), dengan harapan
semua kompetensi keahlian tersebut nantinya punya teaching factory atau punya produk.
“jadi kalau mereka nanti semua sudah punya produk. Kolaborasinya bagus sekolah
ini akan lebih maju,”ucapnya.
Oleh karena itu, Ia berharap pada peserta yang mengikuti acara ini, agar
ketika selesai mengikuti workshop bisa memanfaatkan sarana prasarana yang ada
dan terus berinovasi dalam penggunaan sarpras yang ada disekolah nantinya. (Nh)
ikuti kami di google news
Post a Comment