SMKN 1 Sakra Gelar Workshop Pemanfaatan Sarpras Pendukung Penyelenggaraan Tefa

SMKN 1 Sakra Gelar Workshop Pemanfaatan Sarpras Pendukung Penyelenggaraan Tefa

Kepala SMKN 1 Sakra Lombok Timur saat membuka workshop pemanfaatan sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan Teaching Faktor

Lombok Timur Nusrapost.com – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sakra Lombok Timur menggelar workshop pemanfaatan sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan Teaching Faktor (Tefa). Kegiatan itu dijadwalkan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 8-10 November 2023 yang bertempat diaula SMK setempat.

Hadir sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Mataram dan para tenaga pendidik yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri SMKN 1 Sakra sebagai peserta. Kemudian di hari berikutnya juga akan dihadiri pemateri lainnya yang memiliki kompetensi dalam bidang tersebut.

Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sakra Ahmad Suhamka SP mengatakan, tujuan terselenggaranya workshop ini supaya sarana prasarana yang ada disekolah bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mendukung teaching factory.  Mengingat dalam Teaching factory tersebut SMK diharapakan dapat menghasilkan produk.

“Jadi selaras dengan apa yang disampaikan pak kadis, pak kabid,bahwa sistem pembelajaran SMK itu harus PJBL (Project Based learning) . Artinya siswa itu harus menghasilkan produk,”ungkapnya Rabu {8/11/23).

Ada dua sistem pembelajaran yang diterapkan di SMK lanjut Suhamka yaitu Project Based learning (PJBL) dan praktik pembelajaran Lapangan (PPL), yang mana untuk Project Based learning mulai diajarkan pada siswanya sejak masih kelas X (Sepuluh) baik dari perencanaan sampai nanti pada hasilnya. Kemudian begitu siswa tersebut naik ke kelas XI (sebelas), siswa tersebut sudah berani mencoba usaha secara mandiri dan ketika sudah kelas XII (Dua belas) siswa harus bisa berproduksi dan menghasilkan produk yang menghasilkan rupiah.

“Itu sudah kita lakukan. Sesuai dengan visi misi kita yang menekankan siswa harus memiliki keunggulan produk dan layanan jasa. Kenapa ? sebab disini ada dua core yakni Pertanian dan Pariwisata,”jelasnya.

Untuk tenaga pendidik yang mengikuti workshop ini sambung Suhamka berjumlah sekitar 25 orang yang diambilnya dari guru-guru produktif di semua kompetensi keahlian baik di Perhotelan,Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHT), Agribisnis Tanaman Pangan Dan Holtikultura (ATPH), Agribisnis ternak Unggas dan Agribisnis Ternak Ruminansia (ATUATR), dan Alat Mesin Pertanian (AMP), dengan harapan semua kompetensi keahlian tersebut nantinya punya teaching factory atau punya produk.

“jadi kalau mereka nanti semua sudah punya produk. Kolaborasinya bagus sekolah ini akan lebih maju,”ucapnya.    

Oleh karena itu, Ia berharap pada peserta yang mengikuti acara ini, agar ketika selesai mengikuti workshop bisa memanfaatkan sarana prasarana yang ada dan terus berinovasi dalam penggunaan sarpras yang ada disekolah nantinya. (Nh)

ikuti kami di google news 

Tags

Post a Comment