Dikbud Lotim Belum Pastikan Gedung SDN 4 Loyok Yang Rusak Parah Tercover DAK 2024
Lombok Timur Nusrapost.com -- Walau anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diperuntukkan bagi sarana pendidikan sekolah dasar meningkat. Namun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur belum berani memastikan Gedung SDN 4 Loyok Kecamatan Sikur yang rusak parah tercover dana DAK 2024 tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) SD pada Dikbud Lotim, Khairul Razak, M.Si mengklaim 2024 ini, Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Sekolah Dasar mengalami peningkatan sebesar -+ Rp 59 Milyar, dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana sekolah.
Terkait SDN 4 Loyok sendiri, pihaknya belum bisa memastikan kapan dana DAK tersebut akan keluar, karena ada beberapa mekanisme yang harus diselesaikan, apalagi proses pengusulan DAK saat ini berbasis Aplikasi yakni aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (Krisna).
"Ya kalau kita bertumpu pada angaran DAK yang bersumber dan APBN tentu membutuhkan proses yang lama, tidak semudah yang kita bayangkan," ucap Khairul, Senin (08/01) kemarin.
Dijelaskannya, ada beberapa proses yang harus dilakukan untuk mendapatkan dana DAK tersebut, diantaranya pengusulan, Kemudian penetapan DPA dan terakhir penentuan anggaran yang tentunya harus melibatkan DPRD sebagai leading sektor yang menyetujui anggaran yang akan di keluarkan.
"Ya mungkin nanti kita tunggu dari APBD Kalau ada, dan bisa juga nanti dari dana taktis," ujarnya.
Ditanya terkait upaya dari bidang SD sendiri untuk memfasilitasi para siswa SDN 4 Loyok agar dapat melakukan kegiatan belajar mengajar, Khairul Razak menjawab bahwa pihaknya belum bisa memastikan karena butuh rapat bersama para pihak terkait untuk mencari solusi atas permasalahan ini.
"Karena untuk membuat tempat belajar darurat pun juga membutuhkan anggaran, dan jika cara pengelolaannya tidak bagus salah-salah nanti bisa jadi temuan karena setiap pengelolaan itu harus berstandar payung hukum," pungkasnya.
Terpisah Kepala Unit Pelaksana Teknik Dinas (UPTD) Dikbud sikur Karyatul Aini, S.Pd mengatakan, terkait rusaknya ruang belajar SDN 4 Loyok ini harus segera diatensi, tentu dengan melakukan upaya-upaya lebih maksimal seperti pembuatan Ruang belajar darurat, karena biar bagaimanapun kata dia, tidak boleh para siswa belajar di lapangan dengan kondisi cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini.
"Masak kita mau biarkan anak-anak belajar kepanasan, ataupun kehujanan kasihan mereka, sekelas sekolah Negeri kondisinya seperti ini," ucapnya.
Maka dari Itu upaya yang bisa dilakukan pihak UPTD Dikbud sikur salah satunya membangun kelas sementara, dengan melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti BPPD dan sebagainya, karena kalau menunggu dana DAK keluar tentunya akan lama sehingga dapat menggangu KBM di SDN 4 Loyok.
"Jadi kami mohon kepada daerah kelas emergency segera dibangun, agar para siswa bisa belajar dengan nyaman paling tidak tenda atau apa gitu," ujarnya.
Lebih jauh dikatakannya, yang paling ditakutkan ketika para siswa belajar di teras kemudian bahan dari bangunan tersebut ada yang jatuh dan mengenai siswa, tentu ini sangat berbahaya apalagi sampai ada yang menjadi korban siapa yang akan bertanggung jawab.
"ini harus segera di atensi, tidak boleh siswa-siswa ini tidak belajar karena bagaimanapun pendidikan salah satu sektor yang paling penting dalam memajukan SDM suatu daerah," pungkasnya.
diberitakan sebelumnya, Miris, melihat para siswa dan Siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Loyok harus rela belajar di luar kelas, pasalnya, sejak 2017 lalu kondisi gedung sekolah yang terletak di Dusun Mangkling tersebut mengkhawatirkan, yang dimana beberapa bagian bangunan sering ambruk.
Berdasarkan pantauan media Poros Lombok bangunannya tampak mau roboh, seperti plafon, tembok dan sebagainya, sehingga tentu tidak memungkinkan para siswa yang berjumlah 98 orang untuk belajar di ruang kelas.
Mujahidin salah satu guru kelas SDN 4 Loyok menuturkan, bahwa kondisi ini sejak 2017 yang lalu, sehingga para guru dan murid harus rela menggunakan lapangan dan teras sekolah untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM).
"Sudah kami usulkan, namun sampai saat ini belum ada tindakan dari Pemerintah daerah (Dikbud Lotim - red) bahkan kami dijanjikan jadi skala Prioritas," ucap Mujahidin, Senin (08/01).
Saat ini kata dia, Para guru dan siswa was-was belajar di kelas apalagi disaat musim hujan seperti sekarang ini, mengingat atap kelas yang ambruk akan menjadi kekhawatiran karena akan membuat guru dan siswa basah, jadi ia meminta agar secepatnya Pemerintah daerah untuk meng atensi permasalahan tersebut.
Lebih jauh diungkapnya, Sistem belajar yang digunakan saat ini dengan membagi para siswa yakni untuk kelas 1, 2 dan 3 belajar sampai jam 11.00 Wita sedangkan, untuk kelas 4, 5, 6 sampai jam 12.15 Wita, namun ia memastikan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar dengan kondisi seadanya saat ini, karena cuma ini yang bisa pihak sekolah lakukan sambil menunggu bantuan dari Pemerintah Daerah.
Mujahidin selaku Guru berharap, Pemerintah perduli kepada anak-anak didik SDN 4 Loyok khususnya yang ada di Dusun Mangkling, dengan segera dilakukan perbaikan sarana dan prasarana Sekolah, jangan dibiarkan terus menerus seperti ini.
"Kondisi semua ruangan rusak, tapi yang paling parah yaitu, 1 unit bangunan yang terdiri dari 3 Ruang belajar, bahkan saat ini kami gunakan kelas sebagai kantor bagi para guru," tandasnya.(*)
Ikuti kami di google news
Post a Comment