DP3AKB Lotim Cegah Eksploitasi Anak Bekerja Di Berbagai Sektor
Lombok Timur Nusrapost.com -- Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim melalui DP3AKB terus berupaya melakukan pencegah eksploitasi anak-anak bekerja di berbagai sektor. Upaya itu dibuktikannya melalui kerjasama yang erat dengan berbagai pihak. Berbagai langkah konkrit yang telah diambil untuk melindungi anak-anak dari risiko eksploitasi di tempat kerja.
Sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Timur H. Ahmat. Sejumlah kasus eksploitasi anak bekerja ditemukan.
Salah satunya seperti yang terjadi di salah satu Desa di Kecamatan Sakra Barat. Saat itu pihaknya menemukan belasan pekerja anak di industri tembakau sebagai buruh tembakau.
Mereka dipekerjakan oleh sebuah perusahaan tembakau dan meninggalkan bangku sekolah untuk membantu perekonomian keluarga. Hal itu langsung ditindaklanjuti DP3AKB Lombok Timur bersama sejumlah pihak terkait dengan melakukan remediasi dengan perusahaan Tembakau.
"Upaya remediasi mendapatkan respon positif dari perusahaan tembakau dengan mengembalikan para pekerja di bangku sekolah. Komitmen itu juga disepakati perusahaan untuk tidak mempekerjakan kembali anak dalam perusahaan tembakau," tutur H.Ahmat, Jumat (3/5/2024).
Selain turun langsung ke lapangan lanjut pria yang juga pernah menjabat Kadinsos Lotim itu, untuk mencegah eksploitasi anak bekerja pihaknya telah melayangkan surat edarkan ke setiap perusahaan untuk berkomitmen tidak mempekerjakan anak.
Hal itu perlu dilakukan dengan evaluasi dilapangan mengetahui komitmen perusahaan yang ada di daerah Patuh Karya. Tentunya dalam hal ini perlu kerjasama stakeholder terkait untuk mendukungnya, sebab pihaknya hanya dalam batas perlindungan jangan sampai anak diikutkan dalam bekerja.
"Dalam posisi ini kita hanya melindungi anak-anak yang bekerja, perlu berbagai pihak ikut andil dalam mencegah exploitasi terhadap anak," pungkasnya.
Terakhir ia menyebut DP3AKB juga menggandeng perusahaan untuk memiliki standar dalam merekrut pekerja sehingga anak yang seharusnya mendapatkan pendidikan tidak berada di lingkungan kerja perusahaan. (np)
Ikuti kami di goole news
Post a Comment