Bangunan Sekolah SDN 2 Sembalun Bumbung Rusak Parah AKibat Gempa Bumi 6 tahun Silam, Kondisinya Memprihatinkan
Nusrapost.com -– Enam tahun telah berlalu sejak gempa bumi mengguncang Lombok, namun trauma mendalam masih dirasakan ratusan siswa SDN 2 Sembalun Bumbung. Bagaimana tidak, Bangunan sekolah yang semestinya telah diperbaiki namun kondisinya kini masih rusak parah. Setiap hari, anak-anak harus berdesakan di ruang kelas darurat yang terbuat dari bahan seadanya.
“Anak-anak sering bertanya, 'Kenapa sekolah kita rusak terus?' Mereka merasa sedih dan putus asa,” ungkap Sahlun, Kepala Sekolah SDN 2 Sembalun Bumbung, dengan nada pilu saat dikonfirmasi. Rabu (2/10).
Kondisi ini tak hanya mengganggu kenyamanan belajar, lanjut Sahlun menceritakan tetapi juga mengancam keselamatan mereka. Lantai sering becek saat hujan, atap bocor, dan dinding lapuk.
“Mereka melihat teman-teman di sekolah lain belajar di gedung yang bagus, sedangkan mereka harus belajar di tempat yang seperti ini,” tambah Sahlun.
Upaya untuk memperbaiki sekolah sudah berkali-kali dilakukan, namun belum membuahkan hasil yang signifikan. Pemerintah daerah maupun pusat seolah abai terhadap nasib ratusan anak yang merindukan ruang belajar yang layak.
“Kami sudah berulang kali mengajukan permohonan, tapi belum ada jawaban yang pasti,” ujar Sahlun.
Namun, seberkas harapan mulai terlihat. Menurut informasi yang dihimpun, perbaikan sekolah SDN 2 Sembalun Bumbung akan dimulai tahun depan melalui Happy Hearts Indonesia bersama mitra dari Australia.
Uniknya, bangunan sekolah ini ramah lingkungan karena menggunakan bahan daur ulang sampah plastik.
"Kami berharap pihak terkait dapat segera menindaklanjuti usulan kami agar siswa-siswa di Sembalun dapat belajar di lingkungan yang layak," ungkap H. Rumelan S.Pd, Kanit UPTD Kecamatan Sembalun.
Ia juga membenarkan kondisi sekolah yang memprihatinkan dan telah berupaya maksimal mengusulkan perbaikan.
Langkah membangun sekolah dengan bahan daur ulang sampah plastik ini tidak hanya sebagai solusi cepat, tetapi juga mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.
Konsep ini telah lebih dulu diterapkan di SDN 1 Gunung Malang dan SDN 3 Seruni Mumbul.
Meskipun adanya inisiatif baik dari pihak swasta, tantangan tetap ada. Proses perbaikan tentu membutuhkan waktu dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak.
Selain itu, penting juga untuk memastikan bahwa kualitas bangunan baru memenuhi standar keamanan dan kenyamanan bagi siswa.
Kisah SDN 2 Sembalun Bumbung ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya akses pendidikan yang layak bagi setiap anak.
Semoga dengan adanya perbaikan
ini, mimpi anak-anak Sembalun untuk meraih pendidikan yang lebih baik dapat
terwujud. (*)
Post a Comment