Catat Sejarah Baru Institut Elkatarie Wisudakan 279 Mahasiswa

Catat Sejarah Baru Institut Elkatarie Wisudakan 279 Mahasiswa


Nusrapost.com -- Institut Elkatarie mencatat sejarah baru dengan menyelenggarakan wisuda perdana bagi 279 Mahasiswa/i. Adapun wisuda tersebut mengangkat tema "Integrasi Budaya Lokal, Islamik Relijius, dan Sasakologi" di Mataram, Lombok. 30/11/2024.

Acara ini mengangkat tradisi besembek sebagai simbol perpaduan antara budaya lokal Sasak dan nilai-nilai keislaman yang menjadi ciri khas pendidikan di Institut Elkatarie.

Sebanyak 279 wisudawan diwisudawati dalam acara ini. Dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terdapat 11 wisudawan dari Program Studi Akuntansi dan 34 wisudawan dari Program Studi Manajemen. 

Fakultas Syariah meluluskan 59 wisudawan dari Program Studi Hukum Pidana Islam serta 50 wisudawan dari Program Studi Hukum Tata Negara. 

Sementara itu, Fakultas Tarbiyah mencetak 30 wisudawan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, 46 wisudawan dari Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan 3 wisudawan dari Program Studi Tadris Bahasa Inggris.

Rektor Institut Elkatarie, Dr. Asbullah Muslim, S.Fil.I, M.Pd.I, dalam pidatonya menyampaikan bahwa wisuda ini menjadi bukti nyata komitmen kampus untuk mengintegrasikan nilai-nilai lokal Sasak, Islam, dan pendidikan modern dalam membentuk generasi unggul.

“Besembek bukan sekadar tradisi, tetapi simbol perpaduan harmoni budaya dan agama yang menjadi fondasi pendidikan di kampus kami. Sasakologi adalah manifestasi konkret dari penghormatan terhadap budaya lokal sekaligus inspirasi dalam membangun masa depan yang berakar pada kearifan lokal,” ujarnya.

Puncak acara diwarnai dengan orasi ilmiah oleh Prof. Dr. S. Ali Jadid Al-Idrus, M.Pd., yang mengangkat tema "Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal sebagai Pilar Kemajuan Bangsa". Dalam orasinya, Prof. Ali Jadid menegaskan pentingnya pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai lokal untuk menciptakan generasi yang memiliki jati diri kuat, berintegritas, dan mampu bersaing secara global tanpa kehilangan akar budaya dan religiusitas.

“Kunci kemajuan bangsa terletak pada kemampuan kita mengintegrasikan kearifan lokal dengan pendidikan modern. Sasakologi adalah contoh nyata bagaimana budaya dan pendidikan dapat bersinergi untuk menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter,” tutur Prof. Ali Jadid.

Wisuda perdana ini juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan seni budaya khas Sasak, seperti Gendang Beleq dan Tarian Tandang mendet, yang menambah khidmat dan kehangatan acara.

Institut Elkatarie berharap para lulusan dapat menjadi duta budaya dan agama yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga membawa nilai-nilai luhur budaya dan Islam ke dalam kehidupan bermasyarakat.

Tags

Post a Comment