PKC PMII Bali Nusra Minta PB PMII Meninjau Kembali Penunjukan Lalu Hardian Sebagai Majelis Pembina Nasional
Sekretaris PKC PMII Bali Nusara Muhammad Fauzan (kiri) dan Lalu Hardian Irfani (kanan) |
Nusrapost.com -- Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Bali Nusra, meminta PB PMII untuk meninjau kembali penujukan Lalu Hardian Irfani sebagai Majelis Pembina Nasional (MABINAS) PB PMII.
"Kami merasa perlu menyampaikan sikap tegas terhadap adanya penujukan majelis pembina nasional PB PMII dari luar alumni organisasi PMII" ucap Herman Jayadi melalui rilisnya Kamis (19/12/2024) setelah tahu nama Lalu Hardian Irfani disebut pada saat pengukuhan PB PMII di Jakarta.
"Sepanjang pengetahuan kami, beliau tidak pernah mengikuti kaderisasi formal di PMII, yang menjadi salah satu pengalaman untuk mengduduki Majelis Pembina PB PMII dan, tidak pernah mengikuti kaderisasi formal di PMII,”tegasnya.
Ditegakan Herman, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan organisasi mahasiswa yang memiliki sejarah panjang dalam membangun kader-kader bangsa yang berkualitas, dengan mengusung nilai-nilai Islam, kebangsaan, dan kemajuan intelektual. Keberhasilan PMII dalam menjalankan visi dan misinya tak lepas dari kekuatan internal yang terbentuk selama bertahun-tahun, dengan alumni-alumni yang memiliki komitmen kuat terhadap prinsip dan arah organisasi.
"Kami memandang bahwa penunjukan Majelis Pembina Nasional (MABINAS) dari luar organisasi dapat mendegradasi eksistensi PMII sebagai organisasi yang mandiri dan berkarakter" ujar Herman
Sekretaris PKC PMII Bali Nusra Muhammad Fauzan, juga menyampaikan hal yang sama atas penunjukan Lalu Hardian Irfani sebagai salah satu anggota MABINAS PB PMII, yang notabenenya bukan dari alumni PMII.
"Tentu kami sangat kurang sepakat hal itu, karena idealnya yang menjadi majelis pembina itu harus dari alumni PMII" ungkap gauzan
Menurut Fauzan, Alumni PMII, yang sudah berkontribusi dalam organisasi, lebih memahami konteks historis dan idealisme gerakan ini. Oleh karena itu, Majelis Pembina Nasional seharusnya berasal dari kalangan alumni yang memiliki pemahaman mendalam tentang PMII, bukan pihak luar yang belum tentu memahami sejarah dan tujuan perjuangan kita.
Selain itu, penempatan anggota Mabinas dari luar PMII bisa menjadi bentuk pengabaian terhadap potensi kader-kader PMII itu sendiri.
"Kita punya banyak senior alumni yang mempunyai kapasitas sebagai Majelis Pembina, masak iya kader-kader pmii yang sudah berproses sejak mapaba, pkd, hingga pkl, sehingga tertanam kuat ideologi pmii, lalu kemudian yang menjadi majelis pembinanya orang yang bukan alumni pmii, ini kan aneh" ungkap fauzan.
Hanya alumni yang telah terlibat dalam dinamika internal PMII yang dapat memberikan arahan dan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh organisasi.
"Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pengurus, kader, dan alumni PMII untuk bersama-sama menyuarakan pentingnya menjaga keberlanjutan dan independensi PMII dengan memastikan bahwa Majelis Pembina Nasional tetap dijabat oleh alumni PMII yang memahami dan menghargai nilai-nilai dasar organisasi ini" tutupnya (*)
Post a Comment