Disnakkeswan Lotim Terus Antisipasi Penyebaran Virus PMK Dengan Galakkan Vaksinasi Ternak
Hultatang Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan kabupaten Lombok Timur |
Nusrapost.com -- Penyakit Mulut dan Kaku (PMK) kembali merebak di Indonesia, dan kini mulai menyebar ke berbagai daerah, termasuk Lombok Timur. Oleh karena hal itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat terus lakukan antisipasi pada penyebaran virus dengan galakkan vaksinasi.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Lombok Timur Hultatang saat ditemui Rabu (22/2/2025) menjelaskan, wabah virus PMK yang kembali merebak bermula dari Pulau Jawa dan sebarannya telah menjangkau daerah-daerah lainnya termasuk NTB dan Lombok Timur.
Dari kondisi itu, Sejak tanggal 15 Januari 2025 kemrin, pihaknya telah sigak melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak di Lombok Timur.
"Kami menerima bantuan vaksin PMK dari pusat sebanyak 5000 dosis, yang sudah kami distribusikan dengan prioritas pada ternak yang terpapar,"katanya.
Sampai saat ini, setidaknya 40 ekor sapi di Lombok Timur ditemukan terpapar virus PMK, namun 35 ekor di antaranya sudah mulai membaik. Sedangkan 5 ekor lainnya masih dalam proses pemulihan.
Dari total vaksin yang tersedia, lanjutnya, sekitar 50 persen sudah terpakai. Namun, ada beberapa kecamatan yang sudah kehabisan stok vaksin.
"Untuk penambahan vaksin, kami masih menunggu bantuan dari pusat yang direncanakan datang pada Februari 2025. Jika tidak ada tambahan, kami akan mencari solusi dari pemerintah daerah," jelasnya.
Vaksin PMK yang diberikan oleh pemerintah ini tidak dipungut biaya. Hultatang mengingatkan, jika vaksin tidak lagi tersedia, baik dari pusat maupun daerah, maka peternak akan dikenakan biaya sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Selain vaksinasi, pihaknya juga tetap memberikan edukasi, pada peternak mengenai tanda-tanda hewan yang terpapar virus PMK. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain demam tinggi (39–41°C), luka lepuh di mulut dan hidung, produksi air liur berlebihan, hilangnya nafsu makan, pincang, penurunan berat badan, serta luka di kaki atau kuku.
PMK adalah penyakit menular yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kambing, domba, kerbau, dan babi, namun tidak menular kepada manusia.
Pencegahan PMK dapat dilakukan dengan beberapa langkah, seperti membatasi kontak antar hewan, mengarantina hewan ternak yang sudah terpapar, mendesinfeksi kandang, serta meningkatkan imunitas hewan ternak.
Hultatang juga mengimbau peternak yang ternaknya baru terpapar PMK untuk tidak terburu-buru menjual hewan tersebut, melainkan segera memberikan perawatan dengan pertolongan pertama, seperti memberikan minuman yang bersifat asam, seperti jeruk, untuk membantu melemahkan dan membunuh virus PMK.
"Kami berharap peternak dapat memberikan vaksin PMK dengan kesadaran diri, dan apabila kami mendatangi peternakan mereka, vaksinasi akan dilakukan," tutup Hultatang.
Dengan langkah-langkah sigap yang telah diambil oleh Dinas Peternakan Lombok Timur, diharapkan penyebaran PMK dapat ditekan dan kondisi kesehatan hewan ternak di daerah tersebut tetap terjaga.(Np)
Post a Comment