Warga Suryawangi Kembali Soroti Aktivitas Dam Truk, Pasang Pelang Larangan di Jalan
Aktivitas dam truk yang melintasi jalan di Kelurahan Suryawangi kembali menjadi sorotan masyarakat |
Nusrapost.com -- Aktivitas dam truk yang melintasi jalan di Kelurahan Suryawangi Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur kembali menjadi sorotan masyarakat. Warga menilai kendaraan-kendaraan tersebut menyebabkan kerusakan jalan akibat membawa muatan material yang berlebihan. Bahkan, meski warga telah memasang pelang larangan untuk dam truk, para sopir tetap nekat melintas, memicu kekesalan penduduk setempat.
Ketua Karang Taruna Kelurahan Suryawangi, Sahrudin, mengungkapkan bahwa masalah ini sebenarnya sudah lama menjadi keresahan masyarakat. Jalan lingkungan Lingkok Dudu, misalnya, terdampak cukup parah meski tidak ada aktivitas tambang galian C di wilayah tersebut.
“Masyarakat di sini tidak mendapatkan manfaat apa pun dari aktivitas dam truk ini. Yang mereka dapat hanya dampak negatif seperti jalan rusak, debu, dan laju truk dengan kecepatan tinggi yang sangat berbahaya, khususnya bagi anak-anak sekolah,” jelas Sahrudin pada Rabu (15/1/2025).
Ia menambahkan bahwa aktivitas truk ini telah membuat warga dan pemuda setempat resah. Menurutnya, pemerintah terkesan tutup mata terhadap persoalan ini, padahal kondisi jalan menjadi semakin memprihatinkan.
“Jalan ini dulu diperjuangkan dengan susah payah oleh masyarakat. Jika tindakan kami masih tidak diindahkan, kami tidak segan-segan menggelar aksi untuk menyuarakan keresahan ini,” tegasnya.
Kerusakan Jalan yang Parah
Sahrudin mencontohkan beberapa titik jalan yang rusak parah akibat aktivitas truk bermuatan material berlebih, seperti di lingkungan Timba Lindur dan Loang Sawak. Kondisi jalan di wilayah tersebut saat ini bahkan tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
“Jalan di lingkungan Timba Lindur dan Loang Sawak sudah rusak parah dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Sampai sekarang belum ada perbaikan dari pihak terkait,” tambahnya.
Himbauan dan Tindakan Warga
Warga bersama pemuda setempat sudah berupaya menghimbau para sopir dam truk untuk tidak melintasi jalan tersebut. Beberapa minggu lalu, mereka bahkan meminta sopir truk untuk berputar balik. Namun, permintaan itu tidak diindahkan.
“Meski sudah dihimbau dan diminta untuk tidak melintasi jalan ini, mereka tetap ngeyel dan terus melewati jalan tersebut. Ini tentu membuat warga semakin kesal,” pungkas Sahrudin.
Warga berharap pemerintah dan pihak terkait segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah ini. Mereka menuntut perbaikan jalan yang rusak serta larangan tegas terhadap aktivitas truk bermuatan berat di wilayah mereka.(*)
Post a Comment