Raperda Masyarakat Adat Akan Berampak Positif Bagi Komunitas Adat Di Lotim
![]() |
Wakil Bupati Lombok Timur H. Edwin Hadiwijaya |
Nusrapost.com -- Wakil Bupati Lombok Timur H. Edwin Hadiwijaya, menyatakan keyakinannya bahwa Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Masyarakat Adat akan memberikan dampak positif yang signifikan, terutama bagi komunitas adat di Lotim. Hal ini disampaikan saat membuka acara Semiloka Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Masyarakat Adat yang berlangsung, Senin (24/3) di Gedung Pemuda, Selong.
Wabup menekankan pentingnya penetapan Perda
tentang masyarakat adat sebagai langkah krusial untuk melindungi dan mengakui
hak-hak masyarakat adat di daerah ini. Ia mengajak seluruh pihak terkait untuk
berkolaborasi dalam mengimplementasikan Perda tersebut, demi mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
"Implementasi Perda ini, bahkan dalam
hal-hal kecil sekalipun, akan sangat membantu masyarakat adat. Di daerah lain,
Perda seperti ini telah terbukti efektif dalam menyelesaikan permasalahan
dengan kearifan lokal melalui lembaga adat yang ada," ujarnya. Ia berharap
Perda tersebut dapat menjadi acuan atau produk hukum yang kuat dalam melindungi
hak-hak masyarakat adat.
Wabup juga menyoroti pentingnya
penyelarasan program pemerintah dengan kearifan lokal, demikian pula dengan
peraturan perundangan di atasnya, serta perlunya penyesuaian terhadap perubahan
momen kebudayaan.
Senada, Ketua DPRD Lombok Timur Muhammad
Yusri, mengakui pentingnya memberikan kepastian hukum terkait kedudukan dan
keberadaan masyarakat adat di Lotim. Ia percaya Perda tersebut nantinya akan
memberikan perlindungan, pemberdayaan dan dasar hukum untuk menyelesaikan
berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat adat.
Ketua Pengurus Harian Daerah Aliansi
Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Lombok Timur Sayadi, selain mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang sudah hadir pada acara tersebut, juga berharap
agar Perda terkait Masyarakat Adat segera disahkan.
Acara ini dihadiri pula oleh anggota DPRD,
akademisi Universitas Mataram, Forum Pemuda Pembangun Desa, dan PMII.
Post a Comment